Lewati dulu badai, maka kau akan melihat pelangi.
Kiranya itu yang banyak terdengar dari semilir angin hidup ini. Bak
panas yang dipadukan dengan dingin, sungguh menghangatkan. Maka air hujan yang
dipadukan dengan cahaya mentari, akan membias menjadi pelangi. Beberapa
diantara kita bertanya, "mana ada matahari di tengah badai menyeramkan
seperti ini?!" kan ku jawab "percayalah, selalu ada matahari selagi
hari belum berakhir."
Ya,
orang itu pernah ada dalam badai itu. Rintik-rintik air yang berjatuhan begitu
tajam menghujami tanah begitu kasar, angin kencang begitu seram menderu marah,
petir dan gemuruh begitu mengerikan saling bersahutan.
Dia
menunduk, lututnya bergemerutuk, bibirnya digigit olehnya sendiri, tubuhnya
terguncang, terhempas ke tanah. Menangis dan menjerit ketakutan. Hatinya
menjerit. Berharap untuk mendapatkan ketenangan dengan menatap wajah teduh
Tuhan. Dipeluk erat-Nya dan dibisiki kalimat cinta-Nya. Menambah kekuatan baru
untuk kembali menghadang badai nan ganas itu.
Ternyata Tuhan menjawabnya: "Ke mana pun
kamu menghadap, di sanalah wajah Allah. Sungguh, Allah Maha Luas, Maha
Mengetahui." (Al-Baqarah : 115).
Gadis itu tersenyum. Kekuatan baru itu muncul. Belum rasanya ia menatap
wajah Tuhan dan memeluk-Nya. Hanya sebaris untaian kata yang begitu indah,
telah cukup menenagkan jiwanya.
Gadis itu termenung. Mungkinkah Dia merindukanku? Mungkinkah ini
cara-Nya agar aku dapat kembali terisak dalam sujudku?
“Aku (Allah) sesuai dengan persangkaan hamba pada-Ku.” (Muttafaqun ‘alaih).
Gadis itu tersenyum lagi. Matanya berkaca-kaca. Hatinya semakin lega.
Begitu dia tahu, dirinya begitu dirindukan. Bukan. Bukan oleh manusia lainnya.
Tapi oleh Tuhannya. Insya Allah.
Sudahlah, keajaiban selalu datang satu per satu. Pelangi selalu datang
tepat waktu. Badai pasti pergi seiring masa berlalu. Tak akan ada hal yang
mampu menjatuhkanmu. Kalimat cinta Tuhan selalu memberi kekuatan baru. Tuk
terus menerjang badai ganas yang terus menderu.
Memang baiknya, kita selalu melihat pelangi
di balik badai dan bersiap-siap melihat badai dibalik pelangi.
0 komentar