Ar-Rahman, adalah salah satu dari 99 nama Illahi yang indah. Juga salah satu dari 114 surah yang terdapat dalam Al-Qur'an.

     Ar-Rahman. Entah mengapa begitu mencuri hati saya. Tanpa mengesampingkan surat-surat yang lainnya, saya begitu jatuh cinta pada setiap kalimat yang terlantun indah. Begitu pula pada kalimat yang terus menerus diulang-ulang bahkan hingga 31 kali: "Fa-biayyi alaa'i Rabbi kuma
tukadzdzi ban (Maka nikmat Tuhanmu
yang manakah yang kamu dustakan?)" yang
terletak di akhir setiap ayat yang
menjelaskan nikmat Allah yang diberikan
kepada manusia.
     Ya, pada dasarnya manusia memamg pelupa. Lupa akan segala kenikmatan yang telah diterimanya tanpa ia sadari. Hingga pantas saja jika Allah mengingatkan kalimat itu hingga sebanyak 31 kali pada surat urutan ke 55 itu.
     "Fa-biayyi alaa'i Rabbi kuma
tukadzdzi ban". Tanpa mengesampingkan ayat-ayat indah yang lain pada surat yang lain pula, entah mengapa begitu mendengar kalimat ini saya begitu malu, tertunduk lemah dengan mata sendu.
     Terkadang saya marah dan berfikir bahwa hidup itu tidak adil. Ternyata bukan hiduplah yang tidak adil, hanya saya yang payah mencari titik rasa syukur.
     Ketika mendengar lantunan kalimat cantik itu, saya teringat dengan segala keluh kesah yang pernah terlontar dari mulut saya, yang tak bisa saya tahan dalam hati saya. Saya menangis malu teringat lebih banyak nikmat yang telah Ia berikan.
     Entah mengapa dengan surat ini saya begitu merasakan indahnya cinta Sang Maha Cinta.
     Nikmat mana lagi yang hendak saya dustakan?