­
#kisah

Terpaan angin yang mengusikku

Sabtu, Januari 31, 2015

     Aku masih setia berdiri di tempat menyedihkan ini.  Tempat yang menjadi saksi bisu penantian panjangku. Melemparkan pandangan sejauh mungkin pada kertas biru bergelombang maha luas di hadapanku. Rasa lelah menjalar di tubuhku. Nyaris tumbang rasanya kedua kakiku. Tatapan sendu tertuju pada butir-butir pasir lembut, wajahku kembali tertunduk. Bulir demi bulir krislal tak kuasa ku tahan telah meluncur bebas. Bibir yang telah aku gigit untuk menahan segalanya mendesis lirih. "Aku lelah....."
     Harapan memaksaku untuk bertahan.  Ku gantikan isi ruang yang terasa sesak dengan udara segar. Ku lepaskan luka itu yang setiap saat dapat saja kembali. Kedua jemariku setia menyeka air di pipi. Ku beranikan diri untuk mengangkat dagu. Senyum pahit yang berubah dengan senyum ketulusan. Tahan. Sembunyikan. Jangan rasakan.
     Semilir angin menakutiku. Meragukanku pada kerang kesayanganku. Menerbangkan bunga yang indah yang mampu membuatku tersenyum kembali walau aku ragu. Datang pula cukup banyak kerang yang lain dari dorongan ombak.
     Semilir angin berbisik padaku bahwa kerang-kerang itu memiliki segalanya, mampu membuatku bahagia berdansa dengan cintanya. Memlih. Hanya itu yang perlu aku lakukan pada mereka. Aku hanya mengalihkan pandanganku ke laut lepas. Isyarat aku tak akan memilih satupun di antara mereka, jika itu bukan kerang yang ku tunggu.
     Angin itu kembali agar setidaknya aku mencoba. Aku tetap menolaknya.
     "Bagaimana jika kerang itu tidak akan sampai padamu? Bagaimana jika kesetiaan kamu itu berbuah sia-sia? Jangan terlalu berharap pada abu-abu! Tak jelas hitam atau putihnya. Tak jelas pula harapannya. Yang pasti ada di depan matamu." Bisik angin itu.
     "Setidaknya itu akan menjadi kebodohan terindah bagiku."
     Banyak pula yang datang mendekat. Ini hanya bagian luka kecil dari kata penantian.
     Selagi laut tidak meninggalkan pantai, ombak berdampingan dengan pasir. Begitu pula aku.
     I will be right here waiting for you.

You Might Also Like

0 komentar

Berlangganan


Kicauan @TashaDiana2