Hai, Diana! Hari itu juga kamu menatap lamat kartu peserta ujian nasionalmu. Pertanyaan mencuat mengoyak akal. Apa yang akan kamu lakukan setelah hari itu? Akan menjadi apa dirimu ini setelah tiga tahun kedepan? Lima tahun kedepan? Sepuluh tahun kedepan?
Sekarang. Ketika kekuatan waktu yang tak bisa terhenti berputar. Setiap detiknya mencabik hatimu tanpa ampun karena terus bergerak. Memaksamu untuk terus melangkah. Sedangkan kamu masih ingin tinggal bersama masa-masa berhargamu itu bersama sahabat-sahabatmu.
Sekarang saatnya aku bertanya. Sudah menjadi apakah dirimu sekarang? Sudahkan sukses dalam karirmu seperti mimpimu dahulu? Sudah tercapaikah cita-cita untuk menjadi pengusaha itu? Sudah berhasilkah dengan karya-karyamu? Sudah berapa buku yang kau terbitkan? Apa kamu sudah menikah sekarang? Apa juga yang telah kamu lakukan untuk orang-orang yang kamu sayangi?
Aku harap aku tak salah menjawab. Aku ucapkan SELAMAT! Utuk semua jawabanmu, atas kesuksesan pencapaianmu.
Hai, Diana. Kau ingat lima tahun yang lalu kau sedang apa hari ini? Biar aku ingatkan. Saat itu kau sedang berusia delapan belas. Kau sedang merayakan ulang tahunmu dengan sahabat-sahabat tersayangmu. Kau sedang mengenyam ilmu yang diberikan gurumu, dengan ruang kelas yang hari ini menjadi saksi bisu masa remajamu. Kau sedang duduk di bangku kelas tiga. Kau sedang menempuh berbagai ujian. Uji kompetensi, ujian praktik, ujian sekolah dan ujian nasional. Masa yang sangat berharga, bukan? Masa terindah yang tak akan pernah terulang.
2 komentar
Ciyeee: nikah udah, nerbitin buku udah. Sisanya kita wujudin berdua ya, insyaallah ^^
BalasHapusInsya Allah ^^
Hapus