­

Pilihlah untukmu

Senin, Maret 16, 2015

     Orang bilang karena hidup seperti beriringannya huruf B, C dan D. Kehidupan yang diawali birth lalu diakhiri dengan death dan diantaranya terdapat choise. Ketika seseorang berada dalam suatu persimpangan jalan dan harus memilih jalan yang akan dilaluinya. Terkadang mereka berkata "mengapa aku selalu ada dalam posisi yang sulit?"
     Tapi, mari kita sejenak berfikir. Misalnya seseorang telah selesai dari pendidikan masa SMK-nya. Lantas ia harus memilih antara bekerja dan kuliah. Lalu ia memilih kuliah. Lagi-lagi ia harus memilih universitas mana yang akan menjadi tempatnya mencari ilmu. Lalu ia memilih. Kembali lagi memilih. Fakultas mana yang hendak ia tekuni. Lalu ia mulai memikirkan karir. Karir seperti apa yang akan ia ambil? Ia kembali memilih. Jika ia tidak ingin memilih, ia bisa menikmati liburan panjangnya sebagai pengangguran. Ya, pilihan yang sangat tidak bijak.
     Berdasarkan contoh tersebut, dapat kita simpulkan bahwa siapa sebenarnya yang menempatakan dan ditempatkan dalam posisi yang sulit? Bukankah diri kita sendiri? Bukankah pula kita tidak harus memilih jalan yang akan kita tempuh di persimpangan jalan jika kita tidak berjalan pada persimpangan jalan itu?
     Maka memang setiap komitmen itu memiliki risikonya sendiri. Setiap keputusan memiliki dampak dan manfaatnya sendiri. Karena segala sesuatu ada dalam satu paket. Seperti cinta yang sepaket dengan luka. Seperti bahagia yang sepaket dengan derita. Dan pilihan yang sepaket dengan risiko. Inilah saat di mana kita perlu bersabar akan segala ujian, karena yakinlah bahwa ujian juga sepaket dengan kenikmatan. Lalu berhati-hati pula penting ketika kita mendapat kenikmatan, karena mungkin ada ujian dibalik kenikmatan itu.
     Bicara soal cinta, ada pula kasus pilihan seperti memilih berterus terang atau diam. Jika berterus terang mungkin hubungan seperti pacaran akan menjadi buahnya (jika belum siap serius dengan cinta). Lalu akan ada lagi pilihan saat posisi diantara kekasih dan teman. Akan ada pula pertanyaan sang kekasih "Pilih aku atau temanmu?". Hmm... Ribet juga ya?  Atau seperti seseorang yang memilih mencinta dalam diam. Akan ada pula pilihan antara bersabar atau menyerah. Mungkin ini pula alasan mengapa harus ada kata jatuh sebelum cinta.
     Pilihan. Salah satu kelemahan terbesar manusia. Di mana sulitnya saat hati dan logika harus se-iya sekata. Juga jika kaki salah melangkah, berujung penyesalan lalu muncullah kalimat "can we turn back the time?".
     Karena pilihan menentukan alur kisah kehidupan. Maka memilihlah dengan bijak dan baik, agar indah kisah masa hidup kita.

You Might Also Like

0 komentar

Berlangganan


Kicauan @TashaDiana2