­
#kisah

Sehelai daun, itu aku

Selasa, Maret 10, 2015


     Aku adalah sehelai daun. Tumbuh diantara dedaunan hijau lain pada sebatang pohon ini. Aku bahagia menjadi sehelai daun hijau nan segar. Dapat tumbuh menghibur jiwa yang lelah. Mempercantik pula batang pohon ini. Walau memang aku hanya daun kecil yang baru tumbuh. Tapi hari-hari kulalui dengan sempurna bersama kawan-kawan daun dan ranting di.sekitarku.
     Lalu aku tumbuh, semakin lebar dan semakin lebar. Nampak kawan-kawan daun dan ranting mulai berjatuhan diterpa angin. Ada yang jatuh lebih dulu menghempas tanah, ada yang jatuh membentur bebatuan dahulu sebelum tiba di tanah, atau ada yang jauh tertiup angin sebelum mendarat di tanah. Ya, tadir Tuhan yang dibagikan pada kami itu berbeda-beda. Ku lihat merekapun begitu pasrah. Walau ada yang menyalahkan angin ada juga yang tidak. Aku hanya bisa menyaksikan dengan harapan pendaratan yang baik di atas tanah nanti ketika angin merampasku dari pohon ini.
     Hingga suatu ketika, angin itu benar-benar membawaku pergi. Aku beranjak dari kehidupan menyenangkanku di pohon ini, tak lagi menjadi daun kecil yang tak tahu segala hal. Aku telah siap dibawanya pergi. Tapi aku tak kan membuat pohonku bersedih melihat luka ini. Aku akan tetap tertawa bersama petir, terbang bersama angin, dan menari bersama hujan. Dalam kehidupan baruku. Bertahan di dalam badai lalu kering dan mati bersama pelangi.

You Might Also Like

0 komentar

Berlangganan


Kicauan @TashaDiana2