Pasrah
Rabu, Desember 23, 2015naungan langit yg menangis..
Di bawah payung alami yang pasif aku rebahkan titipan-Nya..
Seketika ku dengar langit tertawa dengan kerasnya..
Berkah-Nya menutupi titipan-Nya dngan jutaan berkah..
Senyum-senyum itu melukis banyak wajah..
Maaf akan kepergian jiwa suci,engkau akan bercerita tentang masalalu..
Terimakasih atas cahaya yang engkau siramkan..
Biarkan saja pena ini bergoyang, melepas semua isi perutnya..
Masih banyak lembar-lembar kayu yang sangat tipis..
Kerikil tajam yang menyengatku sudah tak terasa..
Mungkin dia lelah menyentuh bagian terendah ciptaan-Nya..
Biarlah cahaya panas memenuhi mataku...
Sayangnya padaku seperti selembar kertas putih.. atau mungkin tak berasa?
Penulis,
Ashif Barkhiya
0 komentar