Kebersamaan. Apalagi yang lebih indah dari kata sederhana yang satu ini? Jika ada kata yang terasa lebih indah dari kebersamaan. Ya itulah dia yang kiranya cocok untuk disatukan dengan kata persahabatan.
Kali ini penulis akan bercerita, sebuah kisah sederhana dari dua sahabat yang begitu menghargai arti kata persahabatan. Ketika keduanya senang dan kepayahan bersama.
*****
Hari itu adalah hari Rabu. Kebijakan sekolah menengah kejuruan ternama di kota Bandung ini adalah siswa mengenakan seragam jurusan pada hari Rabu dan Kamis. Dengan style seperti karyawan kantor dan sepatu pentopel dengan heels setinggi 3-5 cm. Memang gawat jika mengenakan sepatu semacam ini tanpa kaus kaki.
Saat itu dua orang siswa sedang istirahan membeli makanan kecil di kantin. Rasa perih begitu tiada ampun menusuk-nusuk permukaan kulit kaki gadis berbilang 17 itu. Sepatunya yang terasa sedikit sempit begitu melukai kakinya. Lecet. Membuatnya kepayahan saat berjalan.
"Aduuuuhhh....." ini adalah kali ketiga gadis itu mengaduh kesakitan sembari menatap kakinya.
"Kenapa?" Tanya gadis yang juga berbilang 17 di sampingnya yang tak lain adalah sahabatnya.
"Kaki aku lecet......" Sahutnya.
"UKS yuk! Minta plester."
UKS. Tempat itu cukup jauh dari kantin. Dari ujung bagungan sekolah ke ujung lain menyebrangi lapangan basket. Cukup jauh dirasa bagi siswa yang kesakitan kakinya.
Mereka terus berjalan menuju UKS dari kantin. Lagi-lagi dia mengaduh kesakitan.
"Lepas aja deh sepatunya." Saran sang kawan yang mengantarnya ke UKS.
"Masa aku nyeker? Malu dong!" Seru dia.
Tanpa bicara lagi, sahabatnya ikut melepas sepatunya dan menjinjingnya lalu berkata.
"Aku temenin."
Dia hanya tersenyum lalu melepas sepatunya. Keduanya bertelanjang kaki sambil tertawa dan berangkulan, lalu melangkah melewati siswa yang lain, para guru dan panasnya permukaan lapangan basket. Keduanya menunjukan pada dunia indahnya persahabatan mereka.
*****
Karena seperti itulah yang seharusnya dilakukan anak muda. Biarkan anak kecil berlarian bersama sahabatnya juga. Biarkan pula para remaja berpelukan dengan sahabatnya. Bersama menaklukan dunia. Mengisi masa muda dengan kebersamaan, tanpa ada yang dirugikan.
Kali ini penulis akan bercerita, sebuah kisah sederhana dari dua sahabat yang begitu menghargai arti kata persahabatan. Ketika keduanya senang dan kepayahan bersama.
*****
Hari itu adalah hari Rabu. Kebijakan sekolah menengah kejuruan ternama di kota Bandung ini adalah siswa mengenakan seragam jurusan pada hari Rabu dan Kamis. Dengan style seperti karyawan kantor dan sepatu pentopel dengan heels setinggi 3-5 cm. Memang gawat jika mengenakan sepatu semacam ini tanpa kaus kaki.
Saat itu dua orang siswa sedang istirahan membeli makanan kecil di kantin. Rasa perih begitu tiada ampun menusuk-nusuk permukaan kulit kaki gadis berbilang 17 itu. Sepatunya yang terasa sedikit sempit begitu melukai kakinya. Lecet. Membuatnya kepayahan saat berjalan.
"Aduuuuhhh....." ini adalah kali ketiga gadis itu mengaduh kesakitan sembari menatap kakinya.
"Kenapa?" Tanya gadis yang juga berbilang 17 di sampingnya yang tak lain adalah sahabatnya.
"Kaki aku lecet......" Sahutnya.
"UKS yuk! Minta plester."
UKS. Tempat itu cukup jauh dari kantin. Dari ujung bagungan sekolah ke ujung lain menyebrangi lapangan basket. Cukup jauh dirasa bagi siswa yang kesakitan kakinya.
Mereka terus berjalan menuju UKS dari kantin. Lagi-lagi dia mengaduh kesakitan.
"Lepas aja deh sepatunya." Saran sang kawan yang mengantarnya ke UKS.
"Masa aku nyeker? Malu dong!" Seru dia.
Tanpa bicara lagi, sahabatnya ikut melepas sepatunya dan menjinjingnya lalu berkata.
"Aku temenin."
Dia hanya tersenyum lalu melepas sepatunya. Keduanya bertelanjang kaki sambil tertawa dan berangkulan, lalu melangkah melewati siswa yang lain, para guru dan panasnya permukaan lapangan basket. Keduanya menunjukan pada dunia indahnya persahabatan mereka.
*****
Karena seperti itulah yang seharusnya dilakukan anak muda. Biarkan anak kecil berlarian bersama sahabatnya juga. Biarkan pula para remaja berpelukan dengan sahabatnya. Bersama menaklukan dunia. Mengisi masa muda dengan kebersamaan, tanpa ada yang dirugikan.
0 komentar